Adu Penalti Bersejarah Antar Portugal Rebut Gelar Kedua UEFA Nations League

Adu Penalti di Pertandingan Portugal vs Spanyol (8/6/2025)

Pesankata.com, Munich – Final UEFA Nations League 2025 mempertemukan dua kekuatan klasik sepak bola Eropa, Spanyol dan Portugal, di Allianz Arena, Jerman. Dalam laga sarat emosi yang berlangsung hingga perpanjangan waktu, Portugal akhirnya menundukkan Spanyol melalui adu penalti dengan skor akhir 5-3.

Pertandingan berjalan intens sejak awal. Spanyol membuka skor lebih dulu di menit ke-21 lewat sontekan Martín Zubimendi memanfaatkan bola rebound. Tak butuh waktu lama bagi Portugal untuk merespons; Nuno Mendes mencetak gol penyama kedudukan hanya lima menit kemudian dengan tendangan keras dari luar kotak penalti.

Menjelang jeda babak pertama, kombinasi apik antara Pedri dan Mikel Oyarzabal kembali membawa Spanyol unggul 2-1. Namun, di babak kedua, momen spesial lahir dari legenda hidup Portugal, Cristiano Ronaldo, yang mencetak gol ke-138 dalam karier internasionalnya di usia 40 tahun—sekaligus membawa laga ke babak tambahan dengan skor imbang 2-2.

Tak ada gol tercipta di extra time, membuat pertandingan ditentukan lewat adu penalti. Portugal tampil sempurna. Lima eksekutor berhasil menjalankan tugas, termasuk Rúben Neves yang mencetak gol penentu. Sementara Spanyol harus merelakan peluang juara setelah tendangan Álvaro Morata berhasil diblok kiper Diogo Costa.

Usai laga, Ronaldo tak kuasa menahan air mata. “Air mata ini adalah ekspresi tugas yang telah ditunaikan, dengan penuh kebahagiaan,” katanya penuh emosional.

Kemenangan ini menegaskan posisi Portugal sebagai negara pertama yang dua kali menjuarai UEFA Nations League (2019 dan 2025). Laga ini juga menjadi simbol pertemuan dua generasi sepak bola: Ronaldo yang sarat pengalaman, berhadapan dengan pemain muda seperti Lamine Yamal, yang belum mampu tampil maksimal di laga besar ini.

Sementara Portugal merayakan konsistensi mereka di turnamen internasional, Spanyol dipaksa merenungi hasil ini sebagai ujian penting menjelang Piala Dunia 2026, termasuk kemungkinan perubahan di bangku kepelatihan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan