Pesankata.com, Jakarta – Nasib tragis menimpa pesulap legendaris Pak Tarno. Di tengah perjuangannya melawan penyakit stroke yang diderita sejak 2018, pria bernama lengkap Tarno ini harus menelan pil pahit setelah menjadi korban penipuan dengan kerugian mencapai Rp100 juta. Uang yang seharusnya digunakan untuk biaya pengobatan justru raib dibawa kabur pelaku.

Kasus penipuan itu terjadi pada 2012 silam, saat Pak Tarno berniat membeli mobil. Ia sudah menyerahkan uang Rp100 juta kepada pelaku, namun kendaraan yang dijanjikan tak pernah datang. Hingga kini, ia belum juga mendapatkan kembali uang atau mobil tersebut. Dalam wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi, Pak Tarno mengaku masih berharap pelaku mengembalikan uangnya. “Iya, untuk berobat,” ujarnya lirih dengan mata berkaca-kaca.

Kondisi kesehatan pesulap yang terkenal dengan jargon “bim salabim jadi apa prok-prok-prok” ini terus menurun. Ia mengaku masih menjalani pengobatan rutin, tetapi hasilnya belum menunjukkan perubahan signifikan. “Berobat udah ke mana-mana nggak ada perubahannya,” katanya dengan nada lemah. Ia juga menuturkan bahwa biaya pengobatan sangat besar dan sering kali membuatnya kesulitan finansial.

Pak Tarno yang kini berusia 75 tahun dikenal publik sebagai sosok jenaka dan penuh semangat. Namun, di balik tawa itu, ia kini berjuang melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Banyak rekan artis dan netizen menyampaikan simpati dan doa agar sang pesulap legendaris diberi kesembuhan. Kisah hidupnya bahkan kembali viral setelah sebuah video memperlihatkan dirinya dikira mengemis di kawasan Kota Tua, Jakarta.

Stroke yang diderita Pak Tarno bermula dari kejadian yang mengejutkan. Dalam podcast bersama Denny Sumargo, istrinya, Dewi, mengungkap bahwa sang suami pernah tersesat di hutan saat perjalanan menuju acara di Cirebon. Karena ketakutan dibegal di tengah malam, tubuhnya gemetar hebat dan sempat mengalami trauma berat. “Takut dibegal. Begal kan kalau bak beneran bak,” ujar Pak Tarno saat mengenang kejadian itu.

Setelah kejadian tersebut, kondisi tubuhnya makin lemah. Ia sempat dibawa ke rumah sakit, namun enggan meminum obat yang diresepkan. Keesokan harinya, tubuhnya kaku dan tak bisa berjalan. Sejak saat itu, ia menjalani perawatan jangka panjang akibat serangan stroke yang membuatnya sulit beraktivitas seperti dulu.

Kini, Pak Tarno menjalani hari-harinya dengan kesabaran luar biasa. Di tengah kondisi yang terbatas, ia masih berusaha tersenyum dan berharap suatu hari nanti bisa kembali tampil menghibur penonton. Meski keajaiban di panggung sulap mudah diciptakan, keajaiban dalam hidupnya kini hanya bergantung pada ketulusan dan perhatian orang-orang di sekelilingnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan