Pesankata.com, Jakarta – Puncak peringatan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025), berlangsung megah dan penuh simbol kebersamaan. Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung upacara peringatan yang dihadiri ribuan prajurit serta tokoh nasional, termasuk para Presiden dan Wakil Presiden terdahulu.
Dalam upacara tersebut, Prabowo tampil bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan seragam kemeja safari berwarna krem. Dari mimbar kehormatan, keduanya menyapa ribuan pasang mata yang memadati kawasan Monas. Momen itu menjadi sorotan publik karena memperlihatkan persatuan lintas generasi dalam kepemimpinan nasional.
Sejumlah tokoh penting hadir, seperti Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK), serta Wapres ke-11 Boediono. Hadir pula Wapres ke-13 Ma’ruf Amin, Wapres ke-6 Try Sutrisno, serta istri Wapres ke-9 Soraya Hamzah Haz. Meski demikian, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri diketahui tidak hadir dalam acara tersebut.
Prabowo dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para mantan Presiden dan Wakil Presiden yang hadir. “Yang saya hormati Wapres Gibran Rakabuming Raka, Presiden ke-6 SBY, Wapres JK, Boediono, Try Sutrisno, Ma’ruf Amin, serta seluruh pimpinan lembaga negara,” ujarnya dari atas mimbar.
Acara tersebut juga dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi negara, termasuk Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamuddin. Dari unsur militer, hadir Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Panglima Jenderal Tandyo Budi Revita, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Tonny Harjono.
Peringatan HUT ke-80 TNI kali ini menjadi salah satu yang terbesar sepanjang sejarah. TNI menurunkan 133.480 personel gabungan, termasuk prajurit aktif dan masyarakat sipil, untuk memeriahkan parade dan simulasi tempur. Sebanyak 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) turut dipamerkan, terdiri dari kendaraan taktis, artileri, helikopter, pesawat tempur, dan kapal perang.
Pangkogabwilhan III Letjen Bambang Trisnohadi bertugas sebagai komandan upacara, sementara Letjen Nur Alamsyah menjadi komandan cadangan. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar di bawah pengamanan ketat dari TNI dan Polri.
Momentum peringatan ini tidak hanya menjadi ajang kebanggaan bagi prajurit, tetapi juga penegasan atas soliditas TNI sebagai penjaga kedaulatan negara. Dengan kehadiran para tokoh lintas era, HUT ke-80 TNI menjadi simbol persatuan nasional di tengah dinamika politik Indonesia yang terus berkembang.






