Pesankata.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi santai maraknya meme wajahnya yang beredar di media sosial. Ia menyebut tidak tersinggung dan bahkan telah memaafkan para pembuat serta penyebar meme tersebut.
Menurut Bahlil, hinaan bukan hal baru dalam hidupnya. Ia bercerita berasal dari keluarga sederhana, ibunya seorang buruh cuci dan ayahnya buruh bangunan. “Saya sudah biasa dihina sejak kecil. Saya bukan anak pejabat, saya anak kampung,” ujar Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.
Sikap tenang Bahlil muncul di tengah upaya organisasi sayap Golkar yang hendak melaporkan sejumlah akun media sosial ke polisi. DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) melaporkan 30 akun ke Bareskrim Polri pada Senin, 20 Oktober 2025. Tak lama kemudian, PP Angkatan Muda Pemuda Golkar (AMPG) juga berkonsultasi ke Polda Metro Jaya untuk langkah serupa.
Namun, Bahlil meminta semua laporan itu dihentikan. Ia mengaku sudah mengarahkan Sekjen Partai Golkar, M. Sarmuji, untuk berbicara dengan pihak AMPI dan AMPG agar tidak memperpanjang masalah. “Sudah saya minta ke Sekjen, panggil adik-adik kita. Kalau sudah minta maaf, ya sudah. Jangan diperpanjang,” tegasnya.
Pernyataan itu sejalan dengan penegasan Golkar bahwa tidak ada instruksi resmi dari partai terkait laporan tersebut. Sekjen Golkar, M. Sarmuji, memastikan partai tidak pernah memberi arahan untuk melaporkan akun media sosial yang dianggap menghina Bahlil. “Tidak ada perintah dari partai,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.
Bahlil menyatakan tidak masalah jika dirinya dikritik soal kebijakan publik. Menurutnya, kritik adalah hal wajar dalam demokrasi, asalkan tidak mengandung unsur rasis atau menyerang kehidupan pribadi. “Kalau kritik kebijakan, silakan saja. Tapi kalau sudah pribadi atau rasis, itu tidak bagus,” katanya.
Meski tidak mempermasalahkan meme, Bahlil menegaskan tidak ingin ada pihak yang mencoba mengintervensi kebijakan negara lewat serangan pribadi. Ia menilai hal itu bisa mengganggu jalannya pemerintahan. “Saya tidak mau ada pihak yang coba mengotak-atik kebijakan negara lewat isu pribadi,” tambahnya.
Fenomena meme politik sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Tokoh publik sering menjadi sasaran humor digital, terutama menjelang momen politik besar seperti Pilpres 2029 yang mulai hangat diperbincangkan. Namun, sikap tenang Bahlil dinilai publik sebagai langkah dewasa dan bijak menghadapi kritik di era digital yang sensitif terhadap isu politik.






