Dari Sekian Negara, Jepang Jadi Salah Satu Yang Tidak Mengakui Palestina, Berikut Alasannya
Pesankata.com, Jakarta – Meski Palestina telah diakui sebagai negara oleh lebih dari 140 anggota PBB, sejumlah negara besar belum mendukung kemerdekaan Palestina secara formal. Alasan mereka beragam, mulai dari pertimbangan diplomasi sampai keamanan nasional. Berikut daftar beberapa negara yang belum mengakui Palestina, dan kenapa mereka belum melakukannya.
Salah satu contoh adalah Jepang. Jepang saat ini tidak berniat untuk mengakui negara Palestina dalam pertemuan PBB mendatang, meskipun secara prinsip mendukung solusi dua negara. Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, mengatakan bahwa waktunya belum tepat agar pengakuan ini terjadi.
Jerman juga belum mengakui Palestina dalam waktu dekat. Pemerintah Jerman menegaskan bahwa mereka lebih memilih proses diplomasi dan negosiasi terlebih dahulu. Keamanan Israel disebut sebagai faktor kunci dalam kebijakan mereka, mengingat sejarah dan tanggung jawab moral atas peristiwa masa lalu.
Negara-negara di kawasan Asia-Pasifik seperti Australia, Korea Selatan, Singapura, dan Selandia Baru juga termasuk yang belum memberikan pengakuan resmi. Mereka umumnya mendukung solusi dua negara, namun menolak pengakuan satu pihak karena takut hal tersebut mengganggu perdamaian atau memicu konflik lebih lanjut.
Di Eropa, meskipun banyak negara telah melakukan pengakuan, sejumlah negara seperti Italia belum menyatakan pengakuan resmi. Italia menyebut bahwa pengakuan akan bergantung pada hasil negosiasi dan persyaratan tertentu.
Amerika Serikat tetap menjadi satu dari negara paling vokal yang belum mengakui Palestina sebagai negara merdeka secara resmi. Posisi AS seringkali menyebut bahwa pengakuan unilateral dapat melemahkan proses perdamaian dan dialog antara pihak Palestina dan Israel.
Beberapa negara kecil di Oseania juga belum mendukung kemerdekaan Palestina secara formal, termasuk Micronesia, Nauru, Samoa, Palau, dan Tonga. Alasannya sering berkaitan dengan diplomasi strategis dan tekanan internasional serta hubungan mereka dengan negara-negara pendukung Israel.
Alasan utama yang sering muncul di antara negara-negara yang belum mengakui antara lain:
- Kebutuhan agar pengakuan negara Palestina muncul melalui kesepakatan dengan Israel, bukan sepihak.
- Kekhawatiran keamanan Israel: beberapa negara mempertimbangkan keamanan Israel sebagai bagian dari stabilitas regional.
- Aliansi diplomatik dan hubungan luar negeri: negara-negara yang memiliki hubungan dekat dengan AS atau Israel sering mengambil sikap hati-hati.
- Faktor domestik politik, termasuk opini publik, tekanan partai politik, dan perhatian terhadap prioritas lain dalam kebijakan luar negeri.
Meskipun belum mengakui Palestina, sebagian besar negara tersebut menyatakan dukungannya terhadap “two-state solution” atau solusi dua negara sebagai cara menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Mereka mendorong dialog dan negosiasi sebagai jalan utama menuju perdamaian yang berkelanjutan.
Publik internasional kini banyak yang mendesak agar negara-negara besar segera mengambil langkah pengakuan sebagai bentuk keadilan dan dukungan terhadap HAM serta solusi damai. Namun pemerintah-pemerintah tersebut tampaknya masih mempertimbangkan banyak variabel sebelum membuat keputusan definitif.




